Mungkin kalian sudah tak asing melihat font seperti gambar di samping. Namun, tidak banyak yang tahu siapa pembuat font yang biasa kita temui dalam urusan ketik-mengetik.
Siapa ya penemunya ?? Ok, langsung saja Ladida beri tahu siapa pembuat font ini. Namanya adalah Stanley Morisson. Lahir di Wanstead, Inggris pada tanggal 6 Mei 1889. Beliau meninggal pada 11 Oktober 1967 di London, Inggris. Stanley punya pengetahuan yang tinggi tentang dunia tipografi. Kemampuannya berkembang ketika dia menjadi anggota Percetakan "Pelican Press".
Karena dia adalah orang yang religius (kebetulan non Islam), hobinya adalah membaca buku-buku tentang agama, bahkan buku pertamanya ditujukan kepada gereja. Bahkan beliau juga sempat dipenjara 4 tahun (1914-1918) karena gerakan anti perangnya. Beberapa waktu kemudian Stanley pindah kerja ke Percetakan "Cloister Press" di Manchester.
Di tahun 1929 - 1960, Stanley menjadi konsultan huruf koran "The Times" di London. Dia berfikir koran "The Times" punya pelanggan sendiri, jadi dia memutuskan untuk membuat koran ini khas, yaitu dengan membuat huruf yang tidak sama dengan yang lain.
Tentu bukan Stanley saja yang mendesain huruf tersebut. Dia juga dibantu oleh rekannya yang bernama Victor Lardent. Sayangnya, Ladida belum dapat info tentang siapa itu Victor Lardent.
Huruf bernama Times ini dengan cepat menjadi sangat populer pada masa itu, banyak digunakan di koran, majalah, maupun buku laporan tahunan perusahaan. Huruf ini didaftarkan lisensinya ke The Monotype Corporation di Inggris, namun juga didaftarkan ke perusahaan lisensi Linotype di Amerika. Karena koran The Times banyak mendaftarkan lisensi dari produk-produknya ke Linotype, akhirnya, pada tahun 1945, The American Linotype Company mendaftarkan nama dagang ”Times Roman” secara terpisah, bukan sebagai bagian dari The Times ataupun Monotype. Di sinilah terjadi perbedaan nama untuk penggunaan huruf ini dalam komputer. Linotype dan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Adobe dan Apple Macintosh menggunakan nama ”Times Roman”, sedangkan Monotype dengan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Microsoft menggunakan nama “Times New Roman”.
Pada era ’80-an, Monotype mendesain ulang Times New Roman dan mengklaim bahwa huruf yang di desain ulang ini lebih baik daripada Times Roman yang dimiliki Linotype. Karena tidak mau kalah, pada periode waktu yang berdekatan, Adobe-Linotype juga meluncurkan seri baru dari huruf Times, yang tentu saja mereka mengklaim huruf yang baru juga lebih baik dibanding huruf milik Monotype. Padahal sebagian atau mungkin seluruh pengguna huruf ini tak akan menyadari atau bahkan tak akan mempermasalahkan perbedaan di antara keduanya walaupun huruf-huruf tersebut dicetak sangat jelas dengan ukuran 10 pt dalam resolusi tinggi 300 dpi.
Nah, lepas dari berbagai pertentangan tadi, terbukti bahwa Stanley Morrison telah berhasil menciptakan huruf yang baik dengan ciri khasnya tersendiri sehingga jenis huruf ini terus dikenang dan digunakan oleh banyak kalangan hingga saat ini.
Source : Agus Chandra
Siapa ya penemunya ?? Ok, langsung saja Ladida beri tahu siapa pembuat font ini. Namanya adalah Stanley Morisson. Lahir di Wanstead, Inggris pada tanggal 6 Mei 1889. Beliau meninggal pada 11 Oktober 1967 di London, Inggris. Stanley punya pengetahuan yang tinggi tentang dunia tipografi. Kemampuannya berkembang ketika dia menjadi anggota Percetakan "Pelican Press".
Karena dia adalah orang yang religius (kebetulan non Islam), hobinya adalah membaca buku-buku tentang agama, bahkan buku pertamanya ditujukan kepada gereja. Bahkan beliau juga sempat dipenjara 4 tahun (1914-1918) karena gerakan anti perangnya. Beberapa waktu kemudian Stanley pindah kerja ke Percetakan "Cloister Press" di Manchester.
Di tahun 1929 - 1960, Stanley menjadi konsultan huruf koran "The Times" di London. Dia berfikir koran "The Times" punya pelanggan sendiri, jadi dia memutuskan untuk membuat koran ini khas, yaitu dengan membuat huruf yang tidak sama dengan yang lain.
Tentu bukan Stanley saja yang mendesain huruf tersebut. Dia juga dibantu oleh rekannya yang bernama Victor Lardent. Sayangnya, Ladida belum dapat info tentang siapa itu Victor Lardent.
Huruf bernama Times ini dengan cepat menjadi sangat populer pada masa itu, banyak digunakan di koran, majalah, maupun buku laporan tahunan perusahaan. Huruf ini didaftarkan lisensinya ke The Monotype Corporation di Inggris, namun juga didaftarkan ke perusahaan lisensi Linotype di Amerika. Karena koran The Times banyak mendaftarkan lisensi dari produk-produknya ke Linotype, akhirnya, pada tahun 1945, The American Linotype Company mendaftarkan nama dagang ”Times Roman” secara terpisah, bukan sebagai bagian dari The Times ataupun Monotype. Di sinilah terjadi perbedaan nama untuk penggunaan huruf ini dalam komputer. Linotype dan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Adobe dan Apple Macintosh menggunakan nama ”Times Roman”, sedangkan Monotype dengan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Microsoft menggunakan nama “Times New Roman”.
Pada era ’80-an, Monotype mendesain ulang Times New Roman dan mengklaim bahwa huruf yang di desain ulang ini lebih baik daripada Times Roman yang dimiliki Linotype. Karena tidak mau kalah, pada periode waktu yang berdekatan, Adobe-Linotype juga meluncurkan seri baru dari huruf Times, yang tentu saja mereka mengklaim huruf yang baru juga lebih baik dibanding huruf milik Monotype. Padahal sebagian atau mungkin seluruh pengguna huruf ini tak akan menyadari atau bahkan tak akan mempermasalahkan perbedaan di antara keduanya walaupun huruf-huruf tersebut dicetak sangat jelas dengan ukuran 10 pt dalam resolusi tinggi 300 dpi.
Nah, lepas dari berbagai pertentangan tadi, terbukti bahwa Stanley Morrison telah berhasil menciptakan huruf yang baik dengan ciri khasnya tersendiri sehingga jenis huruf ini terus dikenang dan digunakan oleh banyak kalangan hingga saat ini.
Source : Agus Chandra
No comments:
Post a Comment