Sumpit, sudah tidak asing lagi di kehidupan kita. Kita lebih biasa melihatnya ketika kita ada di Restoran Chinese Food atau di acara-acara televisi yang berisi Chinese Food. Mungkin di antara kalian ada yang suka menggunakannya? Hmm, saya sendiri saja masih belajar karena belum terbiasa. Tapi adakah yang tahu asal-usul sumpit? Ini dia asal-usulnya.
Sumpit telah digunakan jauh sebelum penggunaan sendok dan garpu di Eropa. Sebetulnya pisau sudah ditemukan terlebih dulu namun digunakan sebagai senjata. Sumpit diciptakan bangsa Tiongkok dan sudah dikenal sejak 3.000 hingga 5.000 tahun yang lalu. Penggunaan sumpit dikembangkan oleh Confucius (551-479 BC).
Orang-orang Tionghoa yang waktu itu menganut Konghucu, menganggap penggunaan sendok dan garpu adalah semacam kekejaman. Sumpit lebih mencerminkan keanggunan dan belas kasih, sebagai ajaran moral utama dari Konghucu.
Di dalam masyarakat Tionghoa, makan bersama dianggap sebagai sarana mempererat tali persaudaraan, sehingga penggunaan alat makan yang tajam harus dihindari. Oleh karena itu, alat yang dapat melukai tidak boleh ada di atas meja makan, itulah mengapa Chinese Food biasanya sudah dipotong-potong ukuran kecil sebelum dimasak, agar tidak perlu lagi ada pisau dan garpu di atas meja makan.
Ada juga kepercayaan tradisional setempat mengenai sumpit. Bila kita menemukan sepasang sumpit yang ganjil (tidak sama tingginya) di meja makan, pertanda kita akan kehilangan harta. Menjatuhkan sumpit pertanda nasib buruk. Mencapkan sumpit tegak lurus di atas makanan yang akan dimakan tidak boleh, karena itu adalah penyajian makanan untuk orang mati (biasanya saat sembahyang Ceng Beng).
Di restoran dim sum (jenis makanan) bila selesai makan, sumpit boleh diletakkan bersilang di mangkok sebagai pertanda bagi pelayan bahwa Anda sudah selesai makan dan minta bon diantar.
Nah, sudah tahu sejarahnya namun belum bisa menggunakannya? Berarti Anda sama dengan saya. Hehehee.
Sumber : Erabaru
No comments:
Post a Comment