Thursday, November 18, 2010

Perangkap Tikus

Artikel kali ini akan membahas tentang dongeng, namun bukan sekedar dongeng, karena cerita ini berisi pelajaran yang bisa kita ambil. Mungkin di antara kalian sudah ada yang pernah membaca, tapi tidak masalah kan jika saya mengingatkan kembali.

Ini kisah tentang seekor tikus. Si tikus yang sedang mengintip sang petani dan istrinya, saat dia membuka sebuah bungkusan untuk cari makan. Tapi yang ada di dalam bungkusan itu bukan makanan, melainkan perangkap tikus. Si tikus berlari ke ladang dan berteriak, "Awas, ada perangkap tikus di rumah, hati-hati!"

Si ayam menanggapi dengan tenang sambil menggaruki tanah, "Maafkan aku tikus, tapi secara pribadi itu bukan masalah. Jadi jangan buat aku sakit kepala".

Tikus kemudian lari ke kandang kambing, "Awas, ada perangkap tikus di rumah, hati-hati!". Kemudian si kambing menghibur dengan simpati, "Wah aku sangat menyesal, tapi tak ada yang bisa kulakukan selain berdoa, yakinlah aku selalu mendoakanmu".

Kemudian si tikus berbelok menuju si sapi. "Perangkap tikus? Saya dalam bahaya besar ya?" kata si sapi sambil tertawa dan berleleran liur.

Si tikus akhirnya kembali ke rumah dengan perasaan kesal dan sedih, karena harus menghadapi masalah ini sendiri.

Malam hari tiba, terdengar ada yang terperangkap. Istri petani datang dan melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan dia tidak melihat bahwa yang terjebak adalah ular berbisa, dan ular itu sempat mematuk tangan istri sang petani. Kemudian sang petani segera membawa istrinya ke rumah sakit.

Akhirnya sang istri pulang ke rumah, tetapi masih demam. Dan untuk mengobatinya sang petani membuat sup ayam, beliau pergi ke kandang dan menyembelih si ayam.

Sang istri masih belum sembuh. Para tetangga datang membesuk, sang petani pun harus menyiapkan makanan. Dan kali ini si kambing yang akan dijadikan gulai untuk santapan tamunya.

Namun Tuhan berkehendak lain, sang istri menghembuskan nafas terakhir. Banyak orang yang membantu mengurus pemakaman dan selamatan. Tak ada cara lain selain memyembelih sapi untuk dijadikan penganan peserta selamatan.

Nah, itulah dongeng dari si tikus. Jadi, apabila ada kawan kita yang sedang ada masalah dan kamu pikir tak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa ada "perangkap tikus". Mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan dibanding baiknya.

No comments:

Post a Comment